29 Des 2010

Impian Indonesia

Banyak sekali Masyarakat Indonesia yang bemimpi bila Indonesia akan menjadi bangsa yang besar...........Dari miskin hingga kaya , dari yang muda hingga yang tua , dari yang besar hingga yang kecil , dari yang baik hingga yang jahat.........semua orang itu bermimpi ingin Indonesia menjadi bangsa yang besar........

Tapi apakah mungkin semua itu bisa terwujud.......????

Bagiku bisa bila kita semua yakin bila semua itu bisa........tapi tidak hanya dengan yakin dan percaya..........kita harus bisa mewujudkannya dengan tekad yang membara...........

Percuma bila kita hanya bisa bicara dan terus bicara pada orang banyak kalau kita yakin dan bisa untuk semua itu.............. Tanpa ada perubahan positif yang besar pada bangsa saat ini maka semua itu hanya benar-benar akan menjadi sebuah mimpi yang besar........

Banyak orang yang yakin dan bisa kalau bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar........Tapi sedikit orang yang mampu untuk melakukannya..............

Kita sudah di berikan landasan dan dasar oleh para pendahulu kita........Bhineka Tunggal Ika , Pancasila , Sumpah Pemuda , Dan masih banyak lainya........Tapi kenapa kita tidak bisa menggunakan itu semua untuk membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar di mata Dunia akan prestasinya.............

Nizar Arief Darmawan
(Pemuda Indonesia)

28 Des 2010

Indonesia dan Malaysia

Pada saat ini banyak sekali warga Indonesia yang mengecam keras tindakan Malaysia yang sering mengambil Budaya asli Indonesia.........Tapi..........Kenapa dengan Malaysia.....apa Malaysia tidak mempunyai budaya asli sendiri...??? apa orang Indonesialah yang tidak becus menjaga dan melestarikan Budayanya sendiri.......Sehingga bisa di ambil oleh Malaysia.....???

Sebenarnya siapa yang salah...???

Dulu Malaysialah yang belajar dari Indonesia.......tetapi saat ini terkesan Malaysia membalas air susu dengan air tuba........

Mereka hanya bisa mengeklaim dengan alasan bahwa Indonesia dan Malaysia serumpun.......apa itu bisa di buat alasan yang logis.....???

Kita sebagai kaum muda sekarang harus bisa menunjukan bahwa Indonesia tidak bisa di tindas di hina begitu saja...........Malaysia telah menghina harga diri dan martabat bangsa indonesia dengan mengambil sesuatu dari Indonesia yang tidak patut mereka ambil........

Apa yang bisa lakukan untuk menunjukan kepada Malaysia dan Dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar yang mempunyai martabat yang tinggi.....???

Kalau Pemuda Indonesia terus-terusan seperti saat ini.......hanya bisa korupsi , pakai narkoba ,........ Saya yakin.......Indonesia akan menjadi bangsa yang besar hanyalah sebuah mimpi belaka.........

Tunjukan pada Dunia Bila Pemuda Bangsa Indonesia Mampu Menaklukan Dunia dengan Prestasi...................



Nizar Arief Darmawan
(Pemuda Indonesia)

25 Des 2010

Aku Bangga

Di dalam darahku mengalir darah orang Indonesia..........
Di dalam hatiku tersimpan hati untuk Indonesia...........
Di dalam jiwaku tersimpan jiwa orang Indonesia...........
Di dalam tatapanku terdapat Indonesia....................

Aku sungguh bangga bila aku disebut sebagai orang Indonesia..........
Aku sungguh bangga bila aku di juluki sebagai Bumi Putera............

Aku ingin membuat bangga Indonesia........Tapi bagaimana caranya.....???
Aku ingin sekali berterimah kasih pada Indonesia karena sudah memberiku makan , minum , tinggal , menghirup udara , menatap indahnya alam ............... Aku tahu dan mengerti kalau itu semua adalah berkah dari Allah SWT..............

Tapi aku ingin membalas terhadap Indonesia atas tanahnya yang Indah..........


Nizar Arief Darmawan
(Pemuda Indonesia)

20 Des 2010

Indonesia Sekarang

Indonesia sekarang sedang antusias dan bangga pada kebelasan TimNasnya...........ternyata cara nasionalisme pemuda Indonesia dulu dengan sekarang berbeda.............

Nasionalisme dulu ........para pemuda Indonesia berusaha membangun untuk membuat Indonesia besar di mata dunia.......

Nasionalisme sekarang............para pemuda indonesia berusaha membuat dunia tau kalu Inonesia adalah negara yang besar..........

Tinggal para pemerintahlah yang mengemas rasa Nasionalisme itu ke dalam bentuk apa........... tapi rasa Nasionalisme terhadap bangsa sudah mendarah daging di darah pemuda Indonesia............ entah tanpa ataupun dengan disadarai oleh para pemuda Indonesia itu sendiri............

Kita harus tunjukan kalau Pemuda Indonesia sekarang masih mempunyai rasa Nasionalisme yang sangat besar.............

Nizar Arief D.
(Pemuda Indonesia)

18 Des 2010

Sejarah nama Indonesia


Catatan masa laluenyebut kepulauan di antara Indocina dan Australia dengan aneka nama.
Kronik-kronik bangsa Tionghoa menyebut kawasan ini sebagai Nan-hai ("Kepulauan Laut Selatan").
Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara ("Kepulauan Tanah Seberang"), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa ("Pulau Emas", diperkirakan Pulau Sumatera sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
Bangsa Arab menyebut wilayah kepulauan itu sebagai Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan, benzoe, berasal dari nama bahasa Arab, luban jawi ("kemenyan Jawa"), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "orang Jawa" oleh orang Arab, termasuk untuk orang Indonesia dari luar Jawa sekali pun. Dalam bahasa Arab juga dikenal nama-nama Samathrah (Sumatera), Sholibis (Pulau Sulawesi), dan Sundah (Sunda) yang disebut kulluh Jawi ("semuanya Jawa").
Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari orang Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah Hindia. Jazirah Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang", sementara kepulauan ini memperoleh nama Kepulauan Hindia (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau Hindia Timur (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang kelak juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).
Unit politik yang berada di bawah jajahan Belanda memiliki nama resmi Nederlandsch-Indie (Hindia-Belanda). Pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur) untuk menyebut wilayah taklukannya di kepulauan ini.
Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah memakai nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu "Insulinde", yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (dalam bahasa Latin "insula" berarti pulau). Nama "Insulinde" ini selanjutnya kurang populer, walau pernah menjadi nama surat kabar dan organisasi pergerakan di awal abad ke-20.

Nama Indonesia

16 Des 2010

Tentang Merah Putih

Bendera Indonesia

 Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang secara singkat disebut Bendera Negara, adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.

Sejarah

Warna merah-putih bendera negara diambil dari warna Kerajaan Majapahit. Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran. Di zaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang. Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda. Kemudian, warna-warna yang dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan kemudian nasionalis di awal abad 20 sebagai ekspresi nasionalisme terhadap Belanda. Bendera merah putih digunakan untuk pertama kalinya di Jawa pada tahun 1928. Di bawah pemerintahan kolonialisme, bendera itu dilarang digunakan. Sistem ini diadopsi sebagai bendera nasional pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika kemerdekaan diumumkan dan telah digunakan sejak saat itu pula.

Arti Warna

6 Des 2010

Banggalah menjadi pemuda Indonesia

Banyak pemuda di Indonesia yang tidak mengenal bangsanya sendiri...........bagaimana bisa mereka di sebut pemuda Indonesia.........????

Pemuda Indonesia saat ini hanya bisa bangga lewat lisan dan ucapan saja..........tapi dalam kenyataanya........mereka hanya bisa bangga tanpa ada rasa ingin mengenal bangsanya sendiri...........!!!!


Pemuda sekarang lebih membangga-banggakan tradisi dari barat........tapi meraka tidak bisa membangga-banggakan tradisi yang mereka miliki sendiri...........!!!

Pemuda sekarang lebih terlihat seperti orang "BODOH"...........mereka mau untuk mengenal budaya dari barat dan tidak mau mengenal budayanya sendiri...........TAPI..........bangsa barat mau untuk mengenal budaya dari INDONESIA..........

Mana..........suara-suara yang menyerukan "AKU BANGGA MENJADI PEMUDA INDONESIA"..............

Tidak cukup hanya bangga..........rasa bangga tanpa di barengi dengan mau untuk mengenal , mempelajari , dan mengerjakannya percuma............


                                                              Nizar Arief Darmawan
                                                                (Pemuda Indonesia)